Pada hari Minggu Tanggal 4 Oktober 2009 di sela-sela rutinitas sehari-sehari saya menyempatkan diri untuk refreshing ke kebun, maklum cuma Hari Minggu hari yang ideal untuk membebaskan kepenatan yang setiap hari menggelayuti pikiran. Singkat cerita sesampaikanya di kebun saya melihat-lihat tanaman Albasiah (Sunda : Jengjen) yang tahun lalu ditanam. Ternyata dari jumlah 350 pohon yang ditanam hampir 75% disetiap cabangnya ada benjolan-benjolan (tinggarenduk) yang menggerogoti cabang tempat dimana benjolan-benjolan itu berada. Anehnya daun yang tangkai atau cabangnya ada benjolan tersebut apabila benjolannya masih sedikit tidak langsung mengurangi kesuburan hijau daunnya, tetap hijau dan lebat namun lama-kelamaan semua cabang yang sudah dipenuhi oleh benjolan tersebut mati daunnya berguguran.
Mengikapi fenomena di atas, mudah-mudahan pihak-pihak terkait dalam hal ini Dinas Kehutanan, Pertanian dan perkebunan dapat memberikan solusi kepada saya dan seluruh petani yang sedang berusaha untuk membudidayakan tanaman jengjen (albasiah) sehingga dapat meningkatkan produktivitas petani yang nantinya equivalen dengan peningkatan taraf perekonomian para petani. Bagi pembaca yang sudah mengetahui obat pembasmi hama/penyakit tanaman jengjen (albasiah) seperti di atas, kami mohon dapat memberikan infonya. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar